Cara Menaman Pala yang Benar
Pala memerlukan sinar matahari yang cukup, yang cocok dengan distrik Indonesia yang berada di dekat garis khatulistiwa. Di samping Indonesia, sejumlah kawasan di Asia Tenggara pun menjadi lokasi ideal untuk proses budidaya pala tersebut.
Penanaman Pala
Dalam proses budidaya pala, karakter tanah yang gembur serta berstruktur pada sampai berpasir, dapat digunakan sebagai media tanam. Namun demikian, tumbuhan pala dapat pula ditanam di tanah vulkanis atau tanah yang berisi material gunung berapi.Agar bisa sukses optimal, perlu diacuhkan derajat keasaman tanah, yang usahakan tidak sedang di bawah dari 5,5 serta tidak melebihi 7 sebagai batas maksimal. Lahan yang dipakai untuk budidaya pala ini, usahakan mesti dibuatkan aliran air supaya tidak memunculkan genangan. Karena tumbuhan pala paling sensitif terhadap adanya genangan air.
Proses persiapan penanaman ini usahakan dilaksanakan sebulan sebelum bibit ditanam. Musim yang baik untuk mengawali pengolahan tanah ini ialah saat musim kemarau. Dimana pada ketika ini dilaksanakan proses pembersihan tumbuhan pengganggu, menggemburkan tanah serta menyiapkan lubang tanam.
Dalam memilih bibit tanam, mesti menyimak usia bibit. Dimana bibit yang dipakai usahakan berusia lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun. Untuk masing-masing hektarnya, diperlukan sekitar 110 bibit tumbuhan pala. Dimana jarak tanam ideal pada luasan ini ialah 9 x 9 meter.
Dan andai proses pengolahan tanah dilaksanakan saat musim kemarau, kebalikannya proses penanaman bibit ini usahakan dilaksanakan pada musim penghujan. Hal ini dimaksudkan untuk mengawal kecukupan air pada masa mula tanam
Proses perawatan pun diperlukan setelah bibit ditanam. Dimana proses perawatan ini mencakup penyiangan, penyulangan, pengairan serta pemupukan. Termasuk diantaranya ialah melakukan penanaman tumbuhan sela di unsur yang tidak ada pohon pala. Penyiangan mesti dilaksanakan secara teratur untuk menangkal munculnya gulma yang dapat menghambat perkembangan tanaman pala.