-->

Wednesday, 17 October 2018

Padi Kandungan Zn Tinggi Layak Dilepas Sebagai Varietas Baru



Dalam upaya meningkatkan nilai gizi masyarakat,  PadiBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian Tanaman (BB Padi) berhasil mengusulkan galur-galur padi untuk dilepas sebagai varietas baru padi kandungan Zn tinggi.
Pengusulan sejumlah galur padi kandungan Zn tinggi tersebut merupakan kolaborasi penelitian dengan IRRI (International Rice Research Institute) dan Harvest Plust Project (kolaborasi CIAT dan IFPRI).
Uji Multi Lokasi galur-galur dengan kandungan Zn tinggi telah dilakukan pada tahun 2016 – 2017  yang bekerjasama dengan Harvest Plus (Proyek kolaborasi CIAT dan IFPRI) dan telah teridentifikasi tiga galur untuk diusulkan pelepasannya sebagai varietas unggul baru. Calon varietas tersebut adalah IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 (Inpari 46 Nutri Zinc), IR99680-3-CRB-0-SKI-1-SKI-2-5 (Inpari 47 Nutri zinc), dan IR99270-34-2-1 (Inpari 48 Nutri Zinc).

Sidang pelepasan  varietas bersama tim penilai pelepas varietas tanaman pangan, dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dilaksanakan di Bogor, Rabu, (3/10/2018).  Dari 3 galur yang diusulkan, galur IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 yang lulus untuk dilepas sebagai varietas unggul kandungan Zn tinggi dengan nama varietas Inpari 46 NutriZinc. 

Varietas yang baru dilepas ini diharapkan akan mampu meningkatkan nilai gizi masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya di beberapa tempat dapat mengatasi kondisi gizi Zn buruk yang ditandai antara lain dengan adanya prevalensi kekerdilan (stunting) yang tinggi.  Selain itu, varietas baru tersebut bisa dikembangkan dan dimanfaatkan petani, sehingga mampu menunjang upaya menjaga ketahanan gizi masyarakat dan ketahanan pangan nasional.
Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Dr. Priatna Sasmita dalam wawancaranya mengungkapkan “Galur-galur yang diusulkan tersebut memiliki kandungan Zn dalam beras paling tinggi diantara galur yang diuji, sehingga sangat prospektif untuk dilepas sebagai varietas padi unggul baru dengan keunggulan kandungan Zn tinggi, produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak dan pulen”, ungkap Priatna, Rabu (3/10/2018). 

Lebih lanjut Ia menambahkan “Perlu kita ketahui bersama bahwa padi merupakan makanan pokok penduduk Indonesia, namun pada umumnya varietas padi yang ada memiliki kandungan Zn yang rendah, dalam upaya mengatasi kekurangan gizi Zn tersebut, Balitbangtan melakukan perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target antara lain Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan, tambahnya. 

Upaya pemuliaan untuk meningkatkan kandungan gizi Zn pada padi telah dilakukan di IRRI (Internasional Rice Research Institute) sejak tahun 2000-an mulai dengan pengujian plasma nutfah, serta pembentukan materi pemuliaan baik menggunakan teknik konvensional maupun bioteknologi. Material pemuliaan tersebut telah diuji di negara-negara kolaborator penelitian, antara lain Philippines, Bangladesh, dan Indonesia.

Pengujian materi pemuliaan padi Zn tinggi dari IRRI mulai diuji di Indonesia pada tahun 2009 dan diintensifkan mulai pada tahun 2013.  Pemurnian dan seleksi materi-materi pemuliaan tersebut telah menghasilkan galur-galur harapan yang mulai diuji multi lokasi pada tahun 2016.

Dengan lulusnya sidang pelepasan varietas tersebut, diharapkan bisa memberikan alternatif bahan tanaman bermutu kepada petani di lahan sawah irigasi dengan kandungan gizi Zn tinggi, rasa nasi disukai, relatif tahan terhadap hama/penyakit utama, dan daya hasil relatif tinggi.(Shr/MN)



NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post