Manfaat Tetes Tebu dalam Pembuatan Pupuk Organik
Salah satu guna tetes tebu ini ialah digunakan sebagai bahan gabungan pembuatan kompos sistem aerob. Kompos sistem aerob ini dapat dibuat tanpa mesti memakai cetakan serta tutup plastik hitam sebagaimana kompos sistem anaerob.
Banyak petani yang lebih menyukai menciptakan kompos sistem aerob ini. Mengingat kompos jenis ini memerlukan waktu yang lebih cepat dalam proses pembuatannya. Kompos aerob melulu memerlukan masa-masa 7-10 hari sebelum siap digunakan.
Pembuatan kompos aerob ini, selain memakai bahan tetes tebu, pun membutuhkan gabungan lain. Misalnya saja kotoran ternak, jerami, arang sekam, dedak, kapur pertanian, dekomposer serta air. Kotoran ternak yang biasa dipakai misalnya sapi, kambing serta kerbau.
Cara Pembuatan Kompos
Untuk menciptakan kompos aerob ini, dilaksanakan dengan menghamparkan kotoran ternak setebal 20-25 cm. Setelah kotoran terhampar, campurkan dengan bahan beda di atasnya secara berselang seling lantas diaduk sampai tercampur rata. Bila telah tercampur, tutuplah memakai karung goni sampai mencapai suhu 45 derajat Celcius.Pantaulah suhu supaya tetap stabil sekitar tiga hari. Bila suhu mulai menurun, maka tumpukan mesti diperbanyak ketinggiannya. Sebaliknya bila suhu lebih dari 45 derajat, maka kerjakan pengadukan ulang. Perlu dikenang bahwa suhu adukan jangan lebih dari 50 derajat, sebab akan menciptakan mikroba pelapuk menjadi tidak aktif. Apabila adukan tersebut telah tidak memunculkan bau dan berubah warnanya, berarti kompos telah jadi dan siap digunakan.
Manfaat Kompos
Sebagai pupuk organik, yang berasal dari guna tetes tebu, dapat digunakan sebagai penyedia bagian hara guna tanaman. Di samping itu, pupuk organik ini dapat meningkatkan populasi mikroorganisme yang bermanfaat di tanah. Tanaman yang memakai pupuk organik ini pun akan lebih tahan terhadap serangan hama serta penyakit. Pun, pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, seperti menciptakan lebih gembur dan mengikat air lebih banyak.Itulah kenapa pupuk organik tidak sedikit digunakan di lahan yang miring. Karena dapat mengurangi resiko erosi pada masa-masa musim penghujan. Sebab, tanah yang gembur bakal lebih gampang mengikat tanah dan meminimalisir aliran air yang seiring infiltrasi air hujan.